Belajar 'Membedah' Seputar Pemberitaan Gurita Cikeas
Budi Hartadi - detikSurabaya
Sidoarjo - Kabar kontroversi buku 'Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century' juga menyita perhatian murid SD. Sekitar 32 siswa kelas 5B SDI Raudlatul Jannah, Sidoarjo mencoba belajar menyimpulkan seputar pemberitaan mengenai buku karya George Junus Aditjondro.
Pembelajaran ini ditanamkan ke siswa agar nantinya mereka mempunyai sikap kritis saat membaca berita negatif. Para guru sengaja menyuruh siswa mengkaji berbagai pemberitaan media massa seputar kontroversi buku 'Gurita Cikeas' yang hari ini diluncurkan.
Para siswa dikelompokan dalam 4 kelompok besar, 2 kelompok putra dan 2 kelompok putri. Mereka membaca dan bertugas mencari kalimat negatif dari beberapa artikel berita koran dan internet. Suasana belajar tersebut lebih menarik saat para siswa dalam mencari kalimat negatif diharuskan untuk memakai kacamata warna-warni bermotif hati.
"Kuatnya pemberitaan seputar kontroversi peluncuran buku Gurita Cikeas harusnya mampu dimanfaatkan oleh dunia pendidikan. Bukan untuk ikut pro dan kontra terhadap materi bukunya, melainkan dijadikan momentum ingatkan kembali gerakan gemar membaca," ungkap Kepala sekolah SDI Raudlatul Jannah, Aisyah, kepada detiksurabaya.com, Rabu (30/12/2009).
Menurut Aisyah, SDI Raudlatul Jannah merasa perlu sejak dini mengajarkan siswanya untuk bersikap kritis apabila membaca berita negatif. Karena dalam gerakan gemar membaca berbagai media informasi terkadang para pembaca harus berhadapan dengan berita negatif.
Pembelajaran 'Membaca dengan Hati' dipandu Fitri, seorang guru bahasa Indonesia. Dalam menyampaikan materinya, dia berpesan agar para siswa saat menerima informasi negatif dari media massa harus disikapi secara kritis, sehingga siswa tidak mudah diprovokasi.
"Dengan sejak dini kita ajarkan sikap krisis dalam menanggapi berita negatif akan tercipta generasi yang arif dan tidak mudah terprofokasi," ujar Fitri.
Sementara, Ega Nugroho (12), salah satu siswa mengaku sudah mendengar informasi 'ribut-ribut' soal buku Gurita Cikeas dari media televisi. Ia mengaku dengan pelajaran 'Membaca dengan Hati' menjadikan ia semakin paham, bahwa disaat menerima informasi berita negatif untuk tidak mudah terprovokatif.
"Kita semua harus bijaksana dan arif dalam menerima berita di televisi, koran dan internet," jelas Ega Nogroho, yang mengaku sering mengikuti perkembangan berita melalui televisi, koran dan internet.
Like Box
Selasa, 05 Januari 2010
Seputar Pemberitaan Gurita Cikeas
Posted by Darma Ccti
1/05/2010 08:12:00 AM, under Berita | No comments
0 komentar:
Posting Komentar
Kalau ada Pertanyaan atau saran, Di isi ya komennya :-)